CILACAP.INFO – Buku sebagai jendela dunia. Mengapa jendela? bukan pintu, kursi, meja, atau benda lainnya? Perkenankanlah kali ini kami akan menghantarkan anda ke dalam kesadaran penuh bahwa buku memengaruhi kehidupan bahkan nasib anda.
Seperti pada umumnya, rumah memiliki jendela. Saat kita membuka jendela tersebut, kira-kira apa yang kita lihat dan temukan?
Kita pun pasti akan menyebutkan segala yang kita lihat dan temukan di luar. Semua yang tergelar, yang terhampar di atasnya bahkan di kedalaman buminya.
Mulai pepohonan, binatang-binatang, gunung, hutan, laut, sungai, gedung-gedung, hingga bintang, bulan, planet, meteor, dan lainnya.
Bahkan bisa jadi ada juga yang tak bisa menyebutkan apa-apa karena begitu banyak hal baru dan tidak diketahui sebelumnya.
Sepanjang kita melihat luar angkasa, yang ada adalah ruang tak terbatas dengan bermacam-macam benda.
Begitulah gambaran sederhana tentang buku adalah jendela. Dan untuk mendapatkan Buku bacaan online yang harganya relatif murah, Anda bisa mengunjungi laman urpilibros.com
Ketika kita membuka buku maka kita seperti membuka jendela dunia dan melihat banyak hal yang tidak diketahui serta hal baru yang menambah cakrawala pengetahuan kita.
Setelah membuka, kita perlu membaca sebab tanpa membacanya kita tidak akan mengalir pengetahuan apa-apa. Untuk itu membudayakan membaca buku selalu selaras dengan pepatah buku adalah jendela dunia.
Dengan membaca buku, kita mendapatkan beragam pengetahuan yang belum kita ketahui. Sehingga wawasan kita kian bertambah.
Jadi itulah makna buku adalah jendela dunia. Makna tersebut menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada manusia.
Bila berdasarkan pengalaman tokoh tertentu, buku tidak bisa dilepaskan dari keseharian mereka. Siapa saja? Tokoh pertama berasal dari Indonesia yaitu B.J. Habibie. Dalam penjelasan Gerakan Literasi Nasional oleh Kemendikbud, B.J. Habibie disebut sebagai sosok yang gemar membaca.
Presiden Republik Indonesia ketiga sekaligus orang pertama yang menciptakan industri pesawat di Indonesia ini sempat menyebut buku adalah cinta pertamanya.
Ia dikenal sebagai orang yang membaca buku apa saja seperti ensiklopedia, novel, kamus, dan sebagainya. Lahir di keluarga cukup berada, Habibie memiliki akses untuk mendapatkan buku yang diinginkan. Melalui buku, ia belajar Bahasa Belanda.
Pengalaman Habibie ini menegaskan makna buku adalah jendela dunia. Buku memberikannya pengetahuan tentang Bahasa Belanda hingga akhirnya ia mahir menggunakan bahasa salah satu negara di kawasan Eropa tersebut.
Tokoh Indonesia lain yang gemar membaca buku adalah Maudy Ayunda. Siapa yang tidak mengenal anak muda berprestasi ini? Selain menjadi artis, ia mempunyai rekam jejak pendidikan yang gemilang. Kesuksesannya di bermula dengan gemar membaca. Dia membangun kesuksesan salah satunya dengan membiasakan baca buku.
Buku Digital
Makna buku adalah jendela dunia bisa jadi diragukan saat ini. Mengingat internet menyediakan banyak informasi. Baik buku maupun internet sama-sama menyajikan banyak informasi dan pengetahuan. Hanya saja dengan adanya internet, informasi ditampilkan jauh lebih menarik. Sehingga timbul pertanyaan, bagaimana buku di tengah arus informasi digital seperti sekarang?
Ternyata, buku masih menjadi andalan sumber pengetahuan yang akurat. Banyak informasi di internet nyatanya tidak didukung dengan keakuratannya. Bahkan di dunia pendidikan tinggi, buku adalah sumber referensi utama dalam penulisan karya ilmiah. Sumber yang berasal dari internet paling tidak direkomendasikan untuk digunakan. Apabila digunakan maka harus memenuhi kriteria tertentu yang menunjukkan sumber dari internet tersebut memang kredibel.
Era digital juga melahirkan ebook atau buku digital. Ebook dan buku fisik memang memberikan pengetahuan yang sama akuratnya ketimbang sumber informasi dari internet. Akan tetapi adanya ebook sedikit mengubah perilaku manusia dalam membaca buku karena ebook lebih praktis digunakan daripada buku fisik.
Faktanya, buku fisik masih menjadi favorit masyarakat. Tak banyak yang menggunakan ebook. Di antara kelebihan-kelebihan ebook, masyarakat lebih memilih buku fisik. Bahkan generasi milenial memilih buku fisik.
Seorang dokter anak bernama Perri Klass pernah melakukan penelitian penggunaan ebook. Hasilnya ternyata ebook kurang berdampak baik untuk kecerdasan anak. Kemampuan anak dalam memahami teks akan terhambat bila sering membaca ebook ketimbang buku fisik. Selain itu ebook tidak meningkatkan minat baca.
Fakta-fakta ini menunjukkan buku masih bertahan di tengah kencangnya arus informasi di dunia digital. Selama ini dunia digital yang serba mudah cenderung digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Apalagi digunakan oleh kaum muda yang lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Namun sebagai sumber pengetahuan yang akurat dan terpercaya, buku adalah jawabannya.
Kami menawarkan beragam buku secara kumplit sesuai dengan kebutuhan anda. Tentu beragam rupa dan bidang kategori buku mulai Antropologi, Arkeologi, Edukasi, Komunikasi, Novel, Sastra, Sejarah
Adapun tentang pemesanan dan pengiriman buku secara gamblang dan gampang bisa anda hubungi melalui laman resmi sebagaimana tercantum pada awal artikel ini.
Lakukan pemesanan
dan kami akan kirim
ke alamat yang Anda berikan.
Kami mengirim ke seluruh negara International
EMS Service (7 s/d 13 hari)
Servis Standar (15 s/d 30 days)
DKI Jakarta
Pengiriman dalam 2 hari kerja.
Provinsi Lain
Pengiriman dalam 3 hari kerja.